Rabu, 05 Februari 2014

 Ada yang istimewa dengan daerah Trowulan di Kabupaten Mojokerto - Jawa Timur. Di daerah yang berada di antara jalur Mojokerto menuju Jombang ini  banyak terdapat bangunan bersejarah berupa bangunan candi.
Daerah ini diyakini oleh ahli sejarah merupakan lokasi kerajaan Majapahit yang masyhur sebagai kerajaan besar di Pulau Jawa pada masa lampau. Diantara jejak kebesaran kerajaan Majapahit itu tampak pada sosok Candi Wringin Lawang dan Candi Brahu.
  
1. Candi Wringin Lawang
Suasana masih berkabut ketika pagi itu saya melangkahkan kaki memasuki sebuah jalan di Desa Jati Pasar , Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto - Jawa Timur. Di sudut bagian depan jalan masuk itu terdapat arca Ganesha dalam ukuran yang cukup besar.

Pada jarak 200 meter dari jalan raya Trowulan - Jombang itu tampak  sebuah bangunan yang  tinggi menjulang dengan bentuk yang agak tersamarkan oleh kabut .

Bangunan itu adalah Candi Wringin Lawang yang konon merupakan pintu gerbang menuju kompleks bangunan penting di Kerajaan Majapahit, sebuah kerajaan yang sangat besar di nusantara pada masa lampau. Candi Wringin Lawang  merupakan salah satu dari sekian banyak bangunan kuno dan bersejarah yang terdapat di daerah Trowulan.
Candi itu disebut dengan nama Wring Lawang yang berarti Pintu Beringin. Terbuat dari bahan bata merah dengan luas dasar 13 x 11meter  dan tinggi 15,5 meter. Diperkirakan dibangun pada abad ke-14.
Candi yang berbentuk gerbang atau gapura seperti ini biasa  disebut bergaya " Candi Bentar" atau tipe " gerbang terbelah ". Gaya arsitektur seperti ini diduga muncul pada era Majapahit dan kini banyak ditemukan dalam arsitektur Bali.
Memasuki kawasan Candi Wringin Lawang ini suasananya sangat bersih dan asri oleh beraneka jenis tanaman hias, pohon maja dan pohon Trenggulun. Sebuah kolam kecil dengan tanaman teratainya yang berwarna mirabella tampak menghiasi halamannya. Ada rasa kagum yang membuncah ketika pandangan saya menyimak keindahan sosok candi ini. 
Walau pada candi Wringin Lawang  tak terdapat hiasan , relief atau arca seperti candi-candi pada umumnya, namun bentuk dan arsitektur candi yang tampak geometris itu memberi perasaan kagum yang tiada hentinya pada keagungan peradaban masa kerajaan Majapahit itu.


Saat berada di bagian tengah gerbang itu, di salah satu sisi gerbang saya menjumpai ada tiga batu andesit yang  berjajar berbentuk persegi panjang . Pada salah satu batu itu terdapat relief pada bagian depannya. Tak jelas relief itu tentang apa dan apa maksudnya karena hanya berupa garis-garis yang membentuk pola tertentu saja.
Ada juga tungku kecil yang terbuat dari tanah liat untuk membakar dupa atau kemenyan. Selain itu juga ada bekas sesajian yang berupa daging ayam bagian kepala, cakar dan  pantat.
Rupanya sesajian daging ayam itu berasal dari warga setempat atau pengunjung candi yang mengadakan selamatan di Candi Wringin Lawang dengan bertempat di tiga batu yang berjajar itu.
Sesajian dan selamatan itu menjadi sudah menjadi tradisi dan dilakukan untuk menghormati Danyang atau Leluhur yang berada di Candi Wringin Lawang untuk kelancaran hajatan yang sedang dilakukan oleh warga  untuk menunaikan haul atau sesuatu niat yang telah  terlaksana.



=======================================================================

Break Session :

Baca juga artikel-artikel menarik lainnya di Blog ini dengan Langsung KLIK Link di bawah ini atau kata-kata berwarna Biru lainnya :

Menambang Uang Melalui Facebook dan Blog

Cara Mudah Membuat Toko Online
Tips Jitu Untuk Meningkatkan Traffic Situs atau Blog  

OLeh-oleh Khas Tuban 

Patung Budha Yang Indah dan Unik Di Jawa Timur 

Kelenteng Dengan Lukinsan Kuno Yang Indah  

Jejak Budaya Masa Lampau Di Makam Sunan Bonang

Wanita Inspiratif Ala Putri Herlina Dan Lennes Imut-imut
Gereja Yang Indah Dan Unik Di Jawa Timur

Bebatuan yang Indah Dan Bercahaya Di Lamongan

Monumen Pesawat Yang Legendaris Di Jawa Timur

Sensasi Memetik Teh Di Kebun Teh Kertowono

Kisah Batu Kodok Di Lamongan

Nasi Boran Yang Khas Dan Nikmat Di Lamongan


Patung Gajah Mungkur Yang Unik Di Gresik
Kisah Batu Gajah Yang Unik Di Tuban
Jejak Nostalgia Wisata Museum Di Surabaya 
Menyapa Monyet Liar Di Pemandian Bektiharjo 
Indahnya Kesenian Kuda Di Jawa Timur 

Pelabuhan Kuno Yang Legendaris Di Tuban 
Merenda Kenangan Di Pantai Pasir Putih Situbondo
Budaya Minum Tuak Di Bumi Ronggolawe

Merajut Kenangan Indah Di Malioboro Yogyakarta


Busana Kerancang Betawi Yang Indah Dan Menawan 


Eksotisme Wisata Air Terjun Sri Gethuk

Uniknya Memancing Di Ranu Grati Pasuruan 
Sejuta Kisah Menarik Di Kelenteng Kwan Sing Bio 
Jejak Perjuangan Bangsa Di Museum Benteng Vredeburg  
Koleksi Wayang Kulit Di Museum Santet

Swastika Ala Nazi Di Kelenteng Kwan Sing Bio 

Nuansa Seram Dalam Ritual Sumpah Pocong

Mengenang Gus Dur Di Kelenteng Boen Bio

Menikmati Surabaya Dengan Surabaya Heritage Track 

Legenda Kwan Kong Di Kelenteng Kwan Sing Bio


Suharto, Hercules Bergigi Baja Dari Tuban  

Masjid Aschabul Kahfie Di Dalam Gua Yang Unik 

Eksotisme Tradisi dan Budaya Dalam Pengantin Betawi
Megahnya Istana Kaisar Di Kelenteng Kwan Sing Bio
Nostalgia Masa Kecil Di Museum Anak Kolong Tangga


Ovi, Gadis Hulk Yang Perkasa Dari Tuban 

Menguji Nyali Di Tebing Watu Ondo

Mengenang Fenomena Aneh Gadis Kristal Di Tuban

Camilan Ampo Yang Terbuat Dari Tanah 

Ongkek Yang Langka Di Museum Kambang Putih Tuban 


Dinding Jebol Jejak Pelarian Pangeran Diponegoro

Foto Rongten Korban Santet Di Surabaya

Mobil Rolls Royce Kuno Milik Dinasti Sampoerna
Koleksi Tengkorak Manusia Di Museum Santet
Sumur Gemuling Yang Keramat Di Makam Sunan Bejagung

Misteri Jutaan Ikan Keramat Di Gua Ngerong 

Jejak Budaya Kerajaan Majapahit Di Candi Jabung

Aksi Premanisme Di Air Terjun Madakaripura 

Ondel-ondel Betawi Yang Unik dan Artistik
Oleh-oleh Dendeng Tokek Dari Probolinggo

Ancaman Maut Di Anak Gunung Kelud 
Jejak Vandalisme Makam Belanda Di Surabaya
Spa Alami Di Wisata Gunung Kelud 
Penampakan Hantu Di Petilasan Gembul
Kelenteng Boo Hway Bio Yang Indah Di Mojoagung

Misteri Gedung Singa Di Kota Surabaya
Nuansa Menegangkan Di Terowongan Gunung Kelud
Tauwa, Kuliner Peranakan Tionghoa Di Nusantara
Sayembara Unik Mengangkat Mesin Ketik Kuno
Sejuta Kekaguman Di Wisata Gunung Kelud

Mobil Mercedes Benz Kuno Peninggalan Bung Karno 
Relief yang Erotis Di Candi Penataran
Nostalgia Bung Karno Dengan Tokoh-tokoh Dunia
Gereja Batu Yang Unik Di Puhsarang Kediri
Patung Budha Sedang Tidur Di Mojokerto

Nostalgia Bung Karno dengan Tokoh Populer Dunia
Relief yang Erotis Di Candi Penataran
Kelenteng Hok Liong Kiong Yang Indah Di Jombang
Patung Makco Thian Shang Sen Mu Di Kediri 
Masjid Cheng Ho Yang Indah Unik Di Surabaya 

Sisi Lain Monumen Tugu Pahlawan Surabaya 
Ragam Kapal dan Perahu Tradisional di Lamongan 
Sosok Dokter Perintis Museum SANTET  
Meriahnya Parade Senja Di Grahadi Surabaya 
Pura Mandara Giri Semeru Yang Megah Di Lumajang

Kuda Unik Yang Bermahkota dan Bersayap
Jejak Sekolah Presiden Soekarno Di Surabaya
Monumen Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk Di Lamongan
Kisah Ali Baba Di Istana Boneka
Lukisan Ala Komik Di Kelenteng Bojonegoro 

Gadis di Tuban  Penarik Truck Dengan Menggunakan Rambut dan Gigi
Kerangka Gajah Purba Di Lamongan
Wisata Religi Di Makam Sunan Giri
Nasi Krawu Yang Nikmat dan Khas Gresik
Kue Pudak yang Nikmat dan Khas Gresik

Gedung Setan Yang Terkenal Di Surabaya
Mengenang Marching Band Sampoerna Yang Fenomenal
Indahnya Panorama Senja Di Pantai Kartini 
Pasar Tradisional Di Ranuyoso Yang Eksotis
Kelenteng Sumber  Naga Di Kota Probolinggo  

Nenek Penghuni Hutan Pinus Di Banyuwangi 
Bunker Peninggalan Belanda Di Surabaya
Wisata Guci Alit Yang Indah Di Lumajang 
Pura Luhur Poten Di Lautan Pasir Gunung Bromo

Gunung Bromo Yang Indah Dan Mengesankan
Lokomotif Kuno Di Museum Probolinggo
Legenda Tank Amfibi Peninggalan Belanda Di Ranu Grati 
 
Indahnya Masjid Agung Tuban di Malam Hari 
Kejurnas Off Road 4x4 Real Adventure di Tuban
Pameran Foto Bol Brutu di House Of Sampoerna 
Makam Siti Fatimah Binti Maimun Yang Unik 
Wanita Mini 75 cm dari Tuban 
 
Nuansa Nostalgia Di Pantai Tasikharjo Tuban 
Tradisi Bubur Suruh Di Makam Sunan Bonang
Buah Kenitu Yang Nikmat Dan Segar 
Kesenian Jaran Bodag Yang Eksotis dari Probolinggo

Bertemu Bajak Laut Di Lamongan
Indahnya Pasar Bunga Kayun Di Surabaya
Wisata Laut Tuban Yang Mengecewakan
Makam Panjang 9 Meter di Gresik
Arca-arca Kuno Di Pemandian Banyu Biru  

 Tips Mencari  Dan Mendapatkan Pemasang Iklan Di Blog

 Tips Mencari dan Mendapatkan Pemasang Iklan Di Blog #2

Tips Mencari dan Mendapatkan Pemasang Iklan Di Blog #3 

Mengenal Karakter Pemasang Iklan Di Blog  

Tips Jitu Untuk Meningkatkan Traffic Situs atau Blog
================================================================

2. Candi Brahu 

Bangunan kuno yang   menjulang tinggi itu berada di kawasan persawahan. Dengan warnanya yang merah bata, bangunan itu  tampak mencolok. Candi Brahu adalah nama bangunan  itu. Candi ini merupakan salah satu peninggalan dan jejak kerajaan Majapahit, sebuah kerajaan besar yang sangat masyhur di nusantara pada masa lampau.
Candi Brahu berada di Dukuh Jambu Mete, Desa Bejijong , Kecamatan Trowulan - Kabupaten Mojokerto atau sekitar 2 km dari Kantor Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Jawa Timur di  jalan raya Trowulan - Jombang . Cukup mudah untuk meunuju ke lokasinya karena berada di tepi jalan raya desa dengan akses jalan yang cukup baik. Sayang tidak ada angkutan umum yang menuju kesana selain ojek motor.
Melihat bentuk candi ini dari kejauhan, mengingatkan saya pada bentuk Candi Jabung yang berada di Kabupaten Probolinggo. Kedua candi tersebut sama-sama dibangun pada masa kerajaan Majapahit dan menggunakan bahan dari batu bata.
Menurut denah,  Candi Brahu berukuran 10 x 10,50 m dan tinggi 9,6 m . Pada tubuh candi berhias lornamen berbentuk garis-garis lipitan, bersudut banyak, tumpul dan berlekuk. Pada kedua sisinya terdapat tangga menuju ke bagian tengah candi. Namun untuk memelihara  Candi Brahu , pengunjung dilarang naik menuju ke bagian tengah candi itu. Pada bagian tengah candi terdapat lubang kecil yang merupakan  bilik berukuran 4 x 4 m.
Pada bagian atas  candi pada keempat sisinya terdapat bagian yang tampak rata yang saya kira berupa relief-relief seperti yang ada di candi jabung dan candi-candi lainnya. Tetapi ternyata itu bukan relief dan hanya tampak berupa bidang kosong yang tak beraturan saja. Begitu juga tak ada relief apapun pada bagian lainnya di candi ini
Sebagai bangunan bersejarah, Candi Brahu pernah diadakan peneletian oleh berbagai pihak. Pada penelitian itu diantaranya menemukan sisa-sisa arang di sekitar candi.

Dari kegiatan itu kemudian dianalisa oleh Pusat Penelitian Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) -  Yogyakarta.Hasilnya menunjukkan pertanggalan radio carbon arang pada Candi Brahu itu diperkirakan  berdiri pada masa tahun 1410 hingga tahun  1646.
Di sekitar kompleks candi pernah ditemukan benda-benda kuno lain, seperti alat upacara dari logam, perhiasan dan benda-benda lain dari emas, serta arca-arca logam .Benda-benda temuan itu  menunjukkan ciri-ciri ajaran Buddha, sehingga ditarik kesimpulan bahwa Candi Brahu merupakan candi Buddha. 
Walaupun tak satupun arca Buddha yang didapati di sana, namun gaya bangunan serta sisa profil alas stupa yang terdapat di sisi tenggara atap candi menguatkan dugaan bahwa Candi Brahu memang merupakan candi Buddha.
 
Nama Candi Brahu  diperkirakan berasal dari kata Wanaru atau Warahu, yaitu nama sebuah bangunan suci yang disebutkan di dalam prasasti tembaga Alasantan yang ditemukan kira-kira 45 meter disebelah barat Candi Brahu. Prasasti ini dibuat pada tahun 861 Saka atas perintah Raja Mpu Sindok dari Kerajaan Kahuripan.

0 komentar:

Posting Komentar

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!